Me and Inda from the @thebridedept was asked to share about how we started our own brands to our dear blogger friends at @livinglovingnet Nike & Miranti whom i knew since two years ago, in fact the first time @chicanddarling was ever featured was by these lovely ladies. So happy we get to cross path again now. Nike gave me a copy of the article that was well written so i could also re-post it in my personal blog, if you prefer to read the original article you can go directly to www.livinglovingnet.com.
I hope this little article inspire more women to move and make their own way up because girls should empower other girls. Happy reading and feel free to share it with others!
CREATIVEPRENEUR SERIES
PART ONE: START YOUR OWN BRAND
Setiap tahun saat datang
melihat event bazaar seperti Brightspot, Market & Museum, atau On Market Go
kemarin saya selalu terkesan dengan semakin banyaknya anak muda yang memulai
merintis bisnis sendiri. Being an entrepreneur is such a possible option these days.
Baik di bidang kuliner, interior, aksesori, atau fashion, semakin banyak
brand baru bermunculan. Terpikir untuk memulai usaha sendiri? Coba simak cerita
teman-teman kami yang memutuskan menjadi entrepreneur berikut ini.
Kami ngobrol-ngobrol
dengan Kania dari Chic and Darling dan
Inda dari The Bride Dept untuk
mencaritahu pengalaman mereka menjadi entrepreneur. Keke, panggilan Kania
sempat bekerja sebagai creative producer di stasiun TV selama lebih dari 10
tahun. Tiga tahun lalu setelah menjadi ibu Keke sempat merasa stres karena
lelah mengurus rumah. Keke merasa perlu creative output agar
bisa mengurangi stres. Akhirnya mulai berprakarya dengan bahan-bahan yang ada
dirumah. Tujuannya memang cuma pengen mempercantik rumah sendiri tanpa keluar
biaya. Tapi ternyata kreasinya mendapat respon bagus dari orang-orang akhirnya
dia memutuskan untuk serius dan menjadikannya lapangan pekerjaan
Sementara Inda dan
partnernya, Friska memulai startup digital karena bisa memberikan kebebasan
kreativitas, aktivitas, dan finansial. Pengalaman Inda saat magang di Sonia
Kashuk, brand make up berbasis di New York, menjadi awal pemicu ide menjadi
entrepreneur. Sonia memulai brand make upnya yang berpartner dengan Target agar
memungkinkan dia untuk menjadi entrepreneur yang
tidak harus keliling dunia untuk pekerjaannya dan juga bisa tetap merawat anak.
Inda yang memang suka menulis akhirnya memutuskan menjadi creativepreneur
karena menurutnya bidang kreatif itu sangat challenging karena
memaksa kita terus berinovasi.
1.
Salah satu hal utama saat memutuskan menjadi entrepreneur adalah soal modal.
Menurut kalian seberapa penting besar kecilnya modal awal untuk memulai usaha?
Inda:
Alhamdulillah dari segi financial keluargaku memberi dukungan penuh. Tapi ini juga bukan tanpa usaha lho! Untuk meyakinkan orang tua ku, aku harus presentasi ke mereka seperti ke venture capitalist juga! Selain itu aku juga punya partner, Friska, yang mengerti bahwa modal membuat startup digital itu tidak sedikit dan dia juga willing untuk berkontribusi demi membangun bisnis ini. Jadi menurutku punya partner yang solid juga penting banget. Tapi untuk yang kesulitan dalam mencari modal, sebenarnya sekarang juga sudah banyak incubator bisnis seperti GEPI atau venture capital yang bisa membantu kita dalam mendapatkan modal.
Alhamdulillah dari segi financial keluargaku memberi dukungan penuh. Tapi ini juga bukan tanpa usaha lho! Untuk meyakinkan orang tua ku, aku harus presentasi ke mereka seperti ke venture capitalist juga! Selain itu aku juga punya partner, Friska, yang mengerti bahwa modal membuat startup digital itu tidak sedikit dan dia juga willing untuk berkontribusi demi membangun bisnis ini. Jadi menurutku punya partner yang solid juga penting banget. Tapi untuk yang kesulitan dalam mencari modal, sebenarnya sekarang juga sudah banyak incubator bisnis seperti GEPI atau venture capital yang bisa membantu kita dalam mendapatkan modal.
Keke:
Dari pengalamanku sendiri, besar kecilnya modal tidak menentukan kesuksesan bisnis either short or long term. Yang paling penting diinget bahwa modal utama kita adalah knowing ourself dulu, what do we like? what are we passionate about. Lalu start with where you are and what you have. Aku justru juga terinspirasi oleh orang2 yang memulai usaha/bisnis yang tanpa modal besar sama sekali bahkan ada yang tanpa modal. Kalau aku boleh jujur, waktu itu modal ku cuma akses internet dirumah :)
Dari pengalamanku sendiri, besar kecilnya modal tidak menentukan kesuksesan bisnis either short or long term. Yang paling penting diinget bahwa modal utama kita adalah knowing ourself dulu, what do we like? what are we passionate about. Lalu start with where you are and what you have. Aku justru juga terinspirasi oleh orang2 yang memulai usaha/bisnis yang tanpa modal besar sama sekali bahkan ada yang tanpa modal. Kalau aku boleh jujur, waktu itu modal ku cuma akses internet dirumah :)
2.
Waktu awal mulai, gimana cara mengenalkan brand ke publik?
Inda:
Aku percaya bahwa content is the king dan social media is the easiest, fastest and cheapest way to introduce your brand. Jadi dari awal, aku dan Friska selalu memastikan konten yang kita keluarkan selalu berkualitas, baik dari sisi visual maupun informasi. Kita juga hanya fokus di 2 social media yaitu facebook dan instagram. Jadi dengan fokus ini konten yang dikeluarkan bisa lebih berkualitas.
Aku percaya bahwa content is the king dan social media is the easiest, fastest and cheapest way to introduce your brand. Jadi dari awal, aku dan Friska selalu memastikan konten yang kita keluarkan selalu berkualitas, baik dari sisi visual maupun informasi. Kita juga hanya fokus di 2 social media yaitu facebook dan instagram. Jadi dengan fokus ini konten yang dikeluarkan bisa lebih berkualitas.
Keke:
Karena pada saat itu aku punya keterbatasan mobilitas alias tidak bisa kemana2 setiap hari, jadi akses internet dirumah satu-satunya alat aku untuk bisa komunikasi ke publik. Waktu itu aku masih baru banget di dunia soc-med, bahkan tidak tau apa yang sedang tren atau apa lagibooming jd tidak punya benchmark whether my stuff is going to sell or not. But because i had no choice, i only had social media (blog/instagram/fb/twitter) to market my products, akhirnya aku coba saja. Eh ternyata the market’s enthusiasm was truly overwhelming.
Karena pada saat itu aku punya keterbatasan mobilitas alias tidak bisa kemana2 setiap hari, jadi akses internet dirumah satu-satunya alat aku untuk bisa komunikasi ke publik. Waktu itu aku masih baru banget di dunia soc-med, bahkan tidak tau apa yang sedang tren atau apa lagibooming jd tidak punya benchmark whether my stuff is going to sell or not. But because i had no choice, i only had social media (blog/instagram/fb/twitter) to market my products, akhirnya aku coba saja. Eh ternyata the market’s enthusiasm was truly overwhelming.
3.
Untuk Keke, Chic and Darling sudah berusia 2 tahun dan sudah beberapa kali
mengeluarkan seri produk baru. Darimana saja ide desain produknya datang?
Kebetulan dari kecil aku
suka barang-barang yang punya nilai seni. Aku juga seneng travelling,
collecting books and magazine. Sebagian besar produk yang aku buat
memang ter-motivasi sama kebutuhan di rumahku sendiri. Seiring berjalannya
waktu, aku ter-inspirasi untuk membuat produk yang fungsional namun tetap punya
nilai estetika. Setiap membuat desain atau produk, i would ask
myself first: would i buy and use the products i make or not?
4.
Untuk Inda, kesulitan saja yang
dialami saat memutuskan memilih startup
digital?
Kesulitannya mungkin dari
sisi IT nya. Jadi aku dan Friska nggak punya
latar belakang IT sama sekali dan itu membuat kita meraba-raba banget. Bahkan
pernah ditipu web developer! Jadi salah satu tips dari kita mungkin
adalah cari partner yang memang jago dibidang teknologi kalau ingin fokus di
startup digital! (Psst..kami juga sedang mencari partner lho…ada yang tertarik?
;D)
5.
Saat setahun pertama, sebaiknya perlu rekrut SDM untuk bagian apa saja?
Inda:
Sebenarnya sih tergantung dari bisnis dan keahlian kamu apa. Kalau contoh dari kita, kita memang kurang di bagian IT dan client acquisition. Jadi hal pertama yang kita cari adalah orang-orang yang bisa membantu kita dalam mengisi kekurangan tersebut.
Sebenarnya sih tergantung dari bisnis dan keahlian kamu apa. Kalau contoh dari kita, kita memang kurang di bagian IT dan client acquisition. Jadi hal pertama yang kita cari adalah orang-orang yang bisa membantu kita dalam mengisi kekurangan tersebut.
Keke:
Kalau bisnismu mulai berkembang dengan baik, cobalah berinvestasi dengan menyewa seorang administrator yang baik dan bisa multitasking. Tapi walau punya karyawan tetap, bukan berarti bisa lepas tangan. Kita tetap harus turun dan semua harus tetap di perhatikan, because a business is like your baby. You would want to make sure your baby is well taken care of right?
Kalau bisnismu mulai berkembang dengan baik, cobalah berinvestasi dengan menyewa seorang administrator yang baik dan bisa multitasking. Tapi walau punya karyawan tetap, bukan berarti bisa lepas tangan. Kita tetap harus turun dan semua harus tetap di perhatikan, because a business is like your baby. You would want to make sure your baby is well taken care of right?
6.
Saat ini industri kreatif di Indonesia sudah semakin maju. Banyak startup
bermunculan dan banyak orang yang memulai bisnis sendiri. Gimana trik kalian
untuk bisa survive di tengah persaingan dengan kompetitor?
Inda:
Susah banget memang! Jadi memang produk yang kita tawarkan harus unggul. Kebetulan kan memang yang ditawarkan TBD adalah content. Jadi fokus kita adalah untuk terus memberikan content yang berkualitas.
Susah banget memang! Jadi memang produk yang kita tawarkan harus unggul. Kebetulan kan memang yang ditawarkan TBD adalah content. Jadi fokus kita adalah untuk terus memberikan content yang berkualitas.
Keke:
Sejujurnya aku nggak pernah merasakan adanya spesifik persaingan dengan siapapun, mungkin karena dari awal aku memulai bukan karena alasan keuangan. Walau sekarang kenyataannya banyak yang meng-copy atau memulai sesuatu yang mirip dengan bisnisku, aku melihatnya sebagai sesuatu yang positif. It means my marketing strategy is working and the industry is growing. Mungkin hal hal kecil seperti how my products are made ethically dan bagaimana kita mengkomunikasikan setiap produk ke publik juga bisa jadi daya tarik sendiri. Saya juga berkolaborasi dengan teman-teman seniman/pengusaha yang punya kesamaan visi misi. So i guess the trick is you just keep going, don’t get busy looking at what others are doing.
Sejujurnya aku nggak pernah merasakan adanya spesifik persaingan dengan siapapun, mungkin karena dari awal aku memulai bukan karena alasan keuangan. Walau sekarang kenyataannya banyak yang meng-copy atau memulai sesuatu yang mirip dengan bisnisku, aku melihatnya sebagai sesuatu yang positif. It means my marketing strategy is working and the industry is growing. Mungkin hal hal kecil seperti how my products are made ethically dan bagaimana kita mengkomunikasikan setiap produk ke publik juga bisa jadi daya tarik sendiri. Saya juga berkolaborasi dengan teman-teman seniman/pengusaha yang punya kesamaan visi misi. So i guess the trick is you just keep going, don’t get busy looking at what others are doing.
7.
Apa ada tips bagi pembaca yang masih ragu untuk memulai usaha sendiri?
Inda:
Ada salah satu quote yang memang kita suka sekali dari Seth Godin yaitu “The only thing worse than starting something and failing is not starting something“. Kita setuju sekali dengan Seth Godin kalau memang kamu punya ide dan ingin mewujudkan nya, just do it! Yang terpenting adalah kita memang memiliki business plan yang jelas dan juga terukur. Make sure you are taking calculated risk and not just gambling.
Ada salah satu quote yang memang kita suka sekali dari Seth Godin yaitu “The only thing worse than starting something and failing is not starting something“. Kita setuju sekali dengan Seth Godin kalau memang kamu punya ide dan ingin mewujudkan nya, just do it! Yang terpenting adalah kita memang memiliki business plan yang jelas dan juga terukur. Make sure you are taking calculated risk and not just gambling.
Keke:
Intinya sih kalau kamu masih ragu, you will never start anything. Karena waktu terus berjalan, dan bisa jadi orang lain yang mulai duluan dengan ide kamu itu. So, get to know yourself first, set your mind into it, focus and work hard to make it happen.
Intinya sih kalau kamu masih ragu, you will never start anything. Karena waktu terus berjalan, dan bisa jadi orang lain yang mulai duluan dengan ide kamu itu. So, get to know yourself first, set your mind into it, focus and work hard to make it happen.
Pheww..post super-panjang
untuk kali ini. Tapi kami harap apa yang di-share oleh Keke dan Inda bisa membantu
kalian yang sedang menimbang untuk memulai bisnis sendiri. Thank you for
sharing, Keke and Inda!
photo credit:
Living room image and photo used for feature image are courtesy of
Chic and Darling.